Jumat, 30 Januari 2009

mediacare - Agenda Liputan

 

Your email updates, powered by FeedBlitz

 
Here are the latest updates for 26maret902@gmail.com

"mediacare" - 1 new article

  1. Agenda Liputan
  2. More Recent Articles
  3. Search mediacare

Agenda Liputan

Agenda Liputan Januari 2009



______________________________________________

Rabu, 28 Januari 2009

Sidang Tahap Tuntutan Jaksa
Kasus Dugaan Gratifikasi Mohammad Iqbal - Billy Sindoro

Sidang berlangsung di Pengadilan Tipikor, Jl. HR Rasuna Said, Jakarta

Mulai pukul 16.00 WIB.


______________________________________________

Rabu
, 7 Januari 2009

Sidang Keterangan Saksi Tahap III
Kasus Dugaan Gratifikasi Mohammad Iqbal - Billy Sindoro

Saksi 1: Bagus Purwantara , Security Manager Hotel Aryaduta. Sebagai penanggung jawab keamanan Gedung Hotel Aryaduta Jakarta.

Saksi 2: Endeh Saepul Rohim, Leader Security Hotel Aryaduta. Sebagai petugas pelaksana pengamanan, pengecekan dan pengawasan terhadap tamu dan fasilitas Hotel Aryaduta Jakarta.

Saksi 3: Reno Mardiansyah, Assistant Manager Hotel Aryaduta Jakarta. Sebagai petugas penerima booking via telefon dari Benedict Sulaiman (asisten Billy Sindoro), untuk pemesanan kamar type Ambasador Sweet di Hotel Aryaduta Jakarta.

Saksi 4: Teny Heryawan, Asisten Front Office Manajer Hotel Aryaduta Jakarta. Sebagai petugas registrasi check-in & check-out tamu Hotel Aryaduta Jakarta.


Sidang berlangsung di Pengadilan Tipikor, Jl. HR Rasuna Said, Jakarta

Mulai pukul 10.00 WIB.

______________________________________________



More Recent Articles



Click here to safely unsubscribe now from "mediacare" or change subscription settings

 
Unsubscribe from all current and future newsletters powered by FeedBlitz
Your requested content delivery powered by FeedBlitz, LLC, 9 Thoreau Way, Sudbury, MA 01776, USA. +1.978.776.9498

 

Rabu, 28 Januari 2009

mediacare - 2 new articles

 

Your email updates, powered by FeedBlitz

 
Here are the latest updates for 26maret902@gmail.com

"mediacare" - 2 new articles

  1. Kasus gratifikasi KPPU: Prematur dilimpahkan ke pengadilan
  2. Menyimak sidang kasus dugaan suap Billy - Iqbal
  3. More Recent Articles
  4. Search mediacare

Kasus gratifikasi KPPU: Prematur dilimpahkan ke pengadilan

Kasus gratifikasi KPPU: Prematur dilimpahkan ke pengadilan

Pengamat hukum Prof Andi Hamzah menilai kasus dugaan gratifikasi kepada komisioner KPPU M. Iqbal oleh mantan Presdir PT First Media Billy Sindoro, masih terlalu prematur untuk dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor.

"Masih banyak hal yang harus dibuktikan lagi oleh jaksa dalam tuntutannya pada kasus itu," katanya saat dihubungi di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Guru Besar Hukum Pidana Usakti itu mencontohkan apakah jaksa bisa membuktikan telah ada pembicaraan sebelumnya antara Iqbal dengan Billy terkait besaran suap yang akan diberikan Billy tersebut.

Demikian pula dengan keberadaan tas berisi uang tunai senilai Rp500 juta yang selanjutnya dijadikan barang bukti penyuapan, menurut Andi Hamzah, juga masih simpang siur statusnya.

"Iqbal sendiri mengatakan bahwa dia tidak tahu apa isi tas itu, apakah uang, buku, burung, atau apa," ujarnya.

Seharusnya, menurut Andi, petugas KPK membiarkan beberapa saat Iqbal dengan tas itu sehingga ada kesempatan ia membuka tas dan mengetahui terlebih dahulu apa isinya dan kemudian baru dilakukan penangkapan.

Sebelumnya dalam persidangan Tipikor, Iqbal mengungkapkan bahwa Billy Sindoro akan menyampaikan terima kasih kepadanya namun dia tidak pernah menyebutkan soal uang maupun janji dan rencana memberikan sesuatu kepada komisioner KPPU.

Iqbal dan Billy tertangkap tangan oleh KPK di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu dan Iqbal tengah memegang tas hitam berisi uang Rp500 juta, yang diduga diterimanya dari Billy. Soal tas itu, Iqbal berdalih bahwa ia berencana melaporkannya ke pimpinan KPPU.

Pada sesi persidangan lainnya, saksi pengacara Hotman Paris Hutapea mengaku bahwa Billy Sindoro telah meminta Hotman menjadi kuasa hukumnya dan dia pun telah membawa uang senilai Rp500 juta sebagai uang muka atau "down payment" untuk itu. Sejumlah saksi lainnya juga mengungkapkan hal yang sama.

Dengan adanya berbagai ketidak jelasan itu, menurut Andi Hamzah, jaksa masih perlu mengorek berbagai keterangan lanjutan dari saksi-saksi yang ada demi menguatkan bukti telah terjadi penyuapan.

Selain itu, katanya lagi, jaksa juga perlu meminta keterangan dari komisioner KPPU lainnya tentang seberapa besar peran Iqbal dalam setiap pengambilan keputusan di institusi itu, khususnya yang terkait dengan dugaan monopoli PT Direct Vision, yang menaungi Astro, atas penayangan Liga Inggris.

Dengan demikian, ia menambahkan, kasus tersebut masih terlalu cepat dibawa ke pengadilan karena jaksa seharusnya mencari bukti-bukti yang lebih menguatkan lagi untuk menyusun dakwaannya.

(Andreas Bimo)

Neraca - 28 January 09, Halaman 12



Menyimak sidang kasus dugaan suap Billy - Iqbal

Menyimak sidang kasus dugaan suap Billy - Iqbal

Oleh: Prof Dr Andi Hamzah


Pada Senin (19/1) saya menonton sidang di Pengadilan Tipikor Jalan Rasuna Said Kuningan Jakarta karena ingin melihat kawan saya, Dr Adriawan Dg Tawang (dosen Universitas Trisakti) yang memberikan keterangan sebagai Ahli Hukum Pidana atau biasa disebut Penalis.

Penalis adalah seorang sarjana hukum yang mengkhususkan diri memperdalam pengetahuannya mengenai hukum pidana. Penalis adalah doktor hukum pidana dan/atau guru besar hukum pidana dan/atau dosen senior hukum pidana dan menulis buku hukum pidana.

Dalam kasus dugaan korupsi penyuapan terhadap Ketua KPPU Muhammad Iqbal yang diajukan oleh Billy Sindoro dan penasehat hukumnya terjadinya dwaling (kekeliruan) penyerahan tas dari Billy kepada Iqbal, karena dikira tas itu kepunyaan Iqbal.

Ini merupakan alibi yang dengan sendirinya harus dibuktikan sebaliknya oleh penuntut umum dengan alat bukti yang ada bahwa memang Billy sengaja memberikan tas yang ternyata isinya sesudah dibuka oleh petugas KPK berisi uang Rp 500 juta rupiah. Yang berarti juga, harus dibuktikan bahwa Billy memang telah menjanjikan memberikan uang sebesar itu kepada Iqbal, apakah berdasarkan keterangan dari Billy dan Iqbal.

Atau, dengan alat bukti lain seperti surat atau ada saksi mendengar bahwa Billy memang telah menjanjikan memberikan uang sebesar itu karena mengetahui bahwa Iqbal telah berbuat sesuai dengan keinginan Billy (Pasal 5 ayat 1b Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi / UUPTPK) atau Billy mengetahui bahwa pemberian yang itu dimaksudkan karena Iqbal mempunyai kedudukan yang melekat padanya sebagai pegawai negeri atau penyelenggara negara anggota KPPU (Pasal 13 UUPTPK).


Dua alat bukti

Masalah paling sulit dibuktikan ialah bagaimana jika ternyata Iqbal, setelah membuka tas di rumahnya atau di tempat lain, menolak untuk menerima dan mengembalikan kepada Billy atau dia melaporkan gratifikasi itu kepada KPK?

Jika dia berbuat demikian, dengan sendirinya dia tak akan dapat dipidana. Akan tetapi hal itu tidak terjadi karena dia tidak diberikan kesempatan melihat isi tas untuk memilih; menerima, menolak, atau melaporkan kepada KPK.

Dengan demikian ada kekeliruan prosedur. Semestinya petugas KPK jangan menangkap Iqbal dulu, melainkan membiarkan dia membawa tas ke rumahnya. Setelah dia buka dan tidak mengembalikan kepada Billy, baru ditangkap. Seseorang yang menerima gratifikasi setelah melihat benar bahwa itu adalah uang dan mengembalikan kepada si pemberi, tidak terjadi tindak pidana penyuapan. Begitu pula jika dia melaporkan kepada KPK dalam tempo satu bulan.

Pengalaman saya sebagai jaksa, pada tahun 1963, pernah seorang ibu yang suaminya sementara ditahan oleh kejaksaan bertamu di rumah saya di Manado dan bercerita bahwa anak buah saya salah tangkap dan menahan suaminya. Saya menerangkan bahwa saya akan pelajari kasusnya esok hari dan jika dia melakukan hanya penganiayaan ringan tentu akan dilepaskan besok dari tahanan. Sewaktu dia minta diri pulang, dia meletakkan bungkusan di atas meja tamu. Setelah dia pergi, saya membuka bungkusan itu yang ternyata isinya uang 500 ribu rupiah. Jumlah yang sangat besar kala itu.

Saya saat itu masih kos dan minta ibu kos saya membawa uang itu ke rumah ibu itu naik dokar dan mengembalikan kepadanya. Andaikata waktu itu sudah ada KPK, dan tiba-tiba masuk ke rumah kos saya, kemudian membuka bungkusan sebelum saya membukanya, saya akan celaka.

Alibi yang dikemukakan dalam kasus KPPU itu bertambah kuat dengan keterangan saksi advokat Hotman Paris yang mengatakan bahwa memang pernah dihubungi untuk diminta menjadi penasihat hukum oleh Billy. Billy menerangkan bahwa uang sebesar 500 juta rupiah itu sedianya untuk fee Hotman Paris.

Jadi, hal ini merupakan masalah pembuktian dan harus ada dua alat bukti ditambah keyakinan hakim. Hakim juga harus yakin bahwa benar-benar tidak ada kekeliruan pemberian tas yang didukung dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti. Jika tidak, berarti terjadi kekeliruan.


Penulis adalah Ketua Tim Penyusun UU PTPK No. 31/1999 dan Konseptor UU No. 20/2001

Investor Daily - 27 January 09, Halaman 4


Email to a friendRelated


More Recent Articles



Click here to safely unsubscribe now from "mediacare" or change subscription settings

 
Unsubscribe from all current and future newsletters powered by FeedBlitz
Your requested content delivery powered by FeedBlitz, LLC, 9 Thoreau Way, Sudbury, MA 01776, USA. +1.978.776.9498

 

Sabtu, 24 Januari 2009

mediacare - 2 new articles

 

Your email updates, powered by FeedBlitz

 
Here are the latest updates for 26maret902@gmail.com

"mediacare" - 2 new articles

  1. Pemerintah hentikan 41 siaran televisi
  2. Kiat caleg mendongkrak suara: Mendompleng popularitas anaknya
  3. More Recent Articles
  4. Search mediacare

Pemerintah hentikan 41 siaran televisi

JUMAT, 23 JANUARI 2009 | 11:13 WIB

JAKARTA, JUMAT — Banyak warga di daerah yang kini tak bisa lagi menonton televisi. Dalam empat bulan terakhir, Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) sudah menonaktifkan 41 siaran stasiun televisi nasional dan lokal di 33 provinsi. Sebabnya, ada masalah pada izin penyiaran dan penggunaan frekuensi stasiun-stasiun itu.

Di Banjarmasin, misalnya, dari 14 stasiun televisi yang semula siaran, 10 di antaranya telah berhenti mengudara. Di Surabaya, delapan dari 46 stasiun televisi tiba-tiba lenyap. "Kami telah menonaktifkan secara bertahap sejak September tahun lalu," kata Gatot S Dewa Broto, Kepala
Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Depkominfo.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) Uni Lubis mengaku belum menerima laporan secara resmi dari anggotanya mengenai penonaktifan beberapa siaran televisi di daerah. "Jika benar, pasti akan ada kerugian. Tapi, besarnya berapa saya belum bisa mengatakan," tandasnya.

Uni lalu mempersoalkan regulasi perizinan yang inkonsisten. Contohnya, penyataan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyebut izin penyiaran cukup di tingkat provinsi. "Praktiknya, Komite Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) menerapkan perizinan hingga tingkat kabupaten dan kota," katanya.

Adji Soera Atmada, Kepala Komunikasi Korporat Metro TV, membenarkan siaran mereka di sejumlah daerah tak lagi mengudara karena masalah perizinan. "Namun, jika siaran mandek yang rugi justru masyarakat. Mereka tidak bisa mendapatkan akses informasi," ungkapnya.

Meski begitu, pengelola televisi nasional tak mengkhawatirkan dampak berhentinya siaran di beberapa daerah terhadap pendapatan iklan. Hubungan Investor PT Multimedia Nusantara Citra (MNC) David Audi mengaku, sejauh ini tidak ada komplain dari para pemasang iklan. "Selama ini, 90 persen iklan justru berasal dari Jakarta," tukasnya.

Sebaliknya, anggota Masyarakat Pers dan Penyiaran Indonesia (MPPI), Agus Pambagio, malah menilai pemerintah lamban bertindak. la menuding pelanggaran ini terjadi sejak lama. "Kami meminta semua pelanggaran segera ditindak," ungkapnya. (KONTAN)

Yudo Widiyanto


http://www.kompas.com/read/xml/2009/01/23/1113067/pemerintah.hentikan.41.siaran.televisi



Kiat caleg mendongkrak suara: Mendompleng popularitas anaknya



More Recent Articles



Click here to safely unsubscribe now from "mediacare" or change subscription settings

 
Unsubscribe from all current and future newsletters powered by FeedBlitz
Your requested content delivery powered by FeedBlitz, LLC, 9 Thoreau Way, Sudbury, MA 01776, USA. +1.978.776.9498

 

Jumat, 23 Januari 2009

mediacare - 4 new articles

 

Your email updates, powered by FeedBlitz

 
Here are the latest updates for 26maret902@gmail.com

"mediacare" - 4 new articles

  1. Pecinta kuliner di dunia maya: Dari ngobrol makanan sampai bikin bisnis
  2. Dugaan gratifikasi KPPU: Rp 500 juta, uang muka untuk pengacara Hotman Paris Hutapea
  3. Sidang Billy Sindoro di Tipikor: Tuntutan Jaksa
  4. Pidato Barack Obama saat pelantikan: "Amerika teman seluruh bangsa"
  5. More Recent Articles
  6. Search mediacare

Pecinta kuliner di dunia maya: Dari ngobrol makanan sampai bikin bisnis


Pasukan Kobama saat beraksi di Surabaya


Sejak makin maraknya acara kuliner di layar kaca, semua orang jadi tertarik menjelajahi pusaka kuliner Nusantara. Tak hanya itu, di dunia maya pun soal masakan ramai dibincangkan. Bahkan ada komunitas khususnya.

Dunia maya menawarkan banyak hal menarik untuk ditelusuri. Salah satunya, beragam informasi tentang masakan dan tempat wisata. Tak hanya situs tentang aneka resep atau obyek wisata saja, komunitas pecinta jalan-jalan dan makan-makan pun, bisa dengan mudah ditemukan.

Coba, deh, klik situs www.jajanan.com atau ikuti milis Bangomania, dan yang paling terkenal adalah milis Jalansutra. Ribuan orang tercatat sebagai anggota, saling tukar informasi dan pengalaman wisata kuliner. Entah soal panganan tradisional, oleh-oleh khas suatu daerah, tempat jajan paling nikmat, dan masih banyak lagi. Tak jarang pula mereka "kopi darat", kumpul, untuk merasakan nikmatnya tempat makan favorit bersama teman pecinta kuliner lainnya.

Selama pertemuan, obrolan pun bisa macam-macam. Banyak ide segar dilontarkan. Termasuk soal bisnis dan makanan. Tak ayal, persaudaraan di antara mereka semakin kental terjalin. Bahkan, tak jarang, berujung dengan menjalin bisnis bareng.


Bangomania, tambah kuat dengan sponsor



Radityo Djadjoeri, pendiri Kobama


Milis yang juga ramai dibicarakan para pecinta kuliner Nusantara adalah Bangomania (bango-mania@yahoogroups.com). Meski belum genap berusia 2 tahun, milis ini sudah mampu menjaring 4.200 anggota. "Idenya dari pengalaman pribadi menjelajah dan mencicipi makanan di seluruh Indonesia," kata sang pendiri, Radityo Djadjoeri, konsultan media di Bizzcomm.

Radityo yang mengaku sudah menjelajahi hampir seluruh kota di Indonesia, merasa terpanggil untuk menginformasikan betapa nikmat dan beragamnya masakan Indonesia. Apalagi, kekayaan rasa dan bumbunya membuat masakan Indonesia unik serta istimewa. "Masakan Indonesia menggunakan rempah-rempah yang tak hanya membuat hidangan jadi lezat, tapi juga diyakini bikin tubuh sehat."

Lalu, kenapa memilih nama Bango yang sudah identik dengan merek salah satu kecap kedelai hitam? "Bisa jadi ini ada kaitannya dengan formula kecap yang menggunakan kedelai hitam, sehingga membuat masakan lebih lezat dan berkhasiat. Apalagi, kecap manis kedelai hitam juga banyak digunakan dalam penyajian dan resep masakan tradisional Indonesia."

Yang jelas, komunitas ini memang dibentuk setelah Festival Jajanan Bango (FJB) diadakan di beberapa kota dan dihadiri para penggemar masakan Indonesia yang ingin memiliki wadah untuk saling berbagi informasi. Puncaknya ketika FJB digelar di Bandung, tahun 2007, "Kami sepakat mendirikan Komunitas Bango Mania alias Kobama. Tentu saja setelah mendapat izin dari pemilik merek kecap Bango."

Meski menggunakan nama Bango, milis Bangomania tetap berusaha menjaga independensinya agar tidak tergantung pada satu produk saja. Kobama pun mendapat tempat untuk memperluas jejaring dan mempermudah acara pertemuan melalui acara seperti FJB, yang disponsori kecap Bango.



Dari sinilah Kobama melebarkan sayapnya hingga mampu merangkul banyak anggota di masing-masing kota yang disinggahi. "Ini sesuai dengan misi kami, melestarikan masakan tradisional. Dari mereka, kami dapat banyak beragam informasi," ungkap Radityo bersemangat.

Belakangan, Kobama juga membuka forum di situs pertemanan www.facebook.com. "Biar bisa berbagi info dan foto lebih banyak lagi," kata Radityo.



Jalansutra, dari milis sampai koperasi


Sering dengar nama Jalansutra? Ya, betul! Bondan Winarno presenter acara kuliner di sebuah stasiun televisi swasta yang kondang dengan celetukan, "Mak Nyus" nya itu, memang identik dengan Jalansutra.

Adalah Wasis Gunarto, pengusaha rumah makan di bilangan Senopati-Jakarta sekaligus moderator milis ini, yang digandeng Bondan untuk mendirikan jalansutra@yahoogroups.com. Kata Wasis, awal pembuatan milis ini memang terinspirasi dari Bondan yang pernah menulis buku Jalansutra. Atas motivasi dan aspirasi Bondan pula, Jalansutra mampu berjaya hingga sekarang.

Ketika menghadiri peluncuran buku Bondan April 2003 silam, Wasis yang juga pecinta makanan khas Nusantara, merasa yakin, banyak orang yang pelu tahu makanan-makanan tradisional bangsa ini. "Makanan tradisional ibarat pusaka. Ia merupakan warisan nenek moyang yang perlu dilestarikan," kata Wasis. Pemikiran ini didapat setelah ia mengikuti tulisan-tulisan Bondan plus buku Jalansutra yang mengangkat tentang kekayaan kuliner dan pengalaman jalan-jalan ke berbagai tempat di Nusantara.

Wasis senang ketika Bondan memberi restu mendirikan komunitas dengan nama Jalansutra. "Sejak 22 Mei 2003, saya mulai mengurusi komunitas Jalansutra." Untuk memperkenalkan milis ini, sekitar Agustus 2003, Wasis membuat acara pertemuan yang dihadiri 300-an orang anggota komunitas barunya. Sekarang, anggotanya mencapai 14.500 orang. Kebanyakan kaum Hawa yang punya daya beli, senang icip-icip, dan suka bingung menentukan mau jalan kemana.

Hebatnya, banyak juga anggota yang bermukim di mancanegara, semisal Rusia, Amerika, Kanada, Perancis, Inggris, Australia, dan Afrika. "Rata-rata orang Indonesia yang rindu pada makanan Nusantara."

Membeludaknya anggota milis ini pun mengharuskan Jalansutra menambah moderatornya hingga 9 orang. "Rencananya, tambah satu lagi tahun ini." Uniknya, para moderator memiliki latar belakang beraneka ragam. Ada yang pakar minuman anggur, dosen kimia, dosen manajemen, ibu rumah tangga, atau pemilik rumah makan seperti dirinya.

Solidaritas yang dijalin para anggota milis juga membuat mereka aktif menggelar acara kumpul-kumpul. Bahkan nyaris tiap bulan. Saat Jalansutra mengadakan acara Heritage Food in Heritage City di Jakarta, cerita Wasis, pesertanya tercatat 3.000 orang!

Kini Jalansutra sudah berusia 5 tahun. Terdorong semangat untuk melestarikan pusaka kuliner Nusantara dan memberikan informasi pada khalayak yang lebih luas, Jalansutra juga merilis situs resmi jalansutra.or.id, sekaligus sebagai unit usaha Koperasi Jalansutra.

Isinya merupakan kumpulan informasi kuliner dan wisata Nusantara, yang juga didapat dari anggota milisnya. Tak hanya situs dan koperasi, Jalansutra juga memiliki unit usaha seperti penerbitan, event organizer, dan biro perjalanan yang akan segera menyusul.


Jajanan.com, didominasi kaum adam

Masih dengan semangat menjaga pusaka kuliner sekaligus menjalin persaudaraan kuliner, Janus Limar membuka situs www.jajanan.com. Meski baru berdiri Juni 2008, anggota forum sudah mencapai 1.300 orang. Uniknya, mayoritas malah kaum Adam.

Janus yang juga pengusaha rumah makan di Sukabumi, mengaku tertarik membuat situs kuliner karena banyaknya informasi tentang tempat makan, resep, dan bisnis kuliner yang perlu dibagi ke banyak orang. "Awalnya, sih, saya hanya berharap situs ini bisa menampung aspirasi orang yang ingin bertukar informasi tentang masakan Indonesia. Ternyata malah berkembang lebih dari itu," katanya.

Selanjutnya, banyak juga anggota milis lain seperti anggota Bangomania yang memberikan agenda acara mereka, tips, juga informasi tempat makan yang mereka ketahui. Dari sini Janus berharap website-nya dapat menjadi jejaring sosial pecinta kuliner di Indonesia. Tak hanya berguna memberi fasilitas bagi para pehobi makanan, tapi juga menunjang kegiatan mereka yang berbisnis di bidang makanan.

"Ke depannya, harapannya mencakup informasi tentang usaha waralaba, kiat masak-memasak, dan gaya hidup sehat. Pokoknya, yang masih berkaitan dengan makanan!" ujar Janus optimis.

Laili Damayanti


Tabloid Nova edisi 19-25 Januari 2009



Dugaan gratifikasi KPPU: Rp 500 juta, uang muka untuk pengacara Hotman Paris Hutapea


foto: detik.com


Terdakwa kasus dugaan gratifikasi KPPU Billy Sindoro mengaku, uang Rp 500 juta yang didakwakan jaksa bukan untuk M Iqbal. Uang itu disiapkan sebagai uang muka jasa pendampingan hukum kepada pengacara Hotman Paris Hutapea.

Pengakuan itu senada dengan kesaksian Hotman dalam persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (21/1). Hotman mengaku sempat diminta oleh Billy Sindoro untuk menjadi kuasa hukumnya dalam kasus gugatan ke harian Business Today yang telah mencemarkan nama baiknya. Terkait hal itu, Billy sudah membawa uang senilai Rp500 juta sebagai uang muka penunjukan Hotman sebagai kuasa hukum.

"Pak Billy waktu itu bilang, ia sudah bawakan uang Rp 500 juta sebagai down payment. Dia (Billy) minta saya, menjadi pengacara untuk menggugat harian Business Today, tetapi karena saya sedang sakit dan banyak pekerjaan, saya tolak," kata Hotman.

Saksi menambahkan, Billy mendatanginya bersama dua orang ajudan. "Mereka bawa tas," kata Hotman.

Menanggapi kesaksian tersebut, Billy mengatakan, dirinya membawa uang Rp 500 juta jika Hotman bersedia menjadi kuasa hukumnya untuk menggugat Astro.

Pada bagian lain, Billy menolak dakwaan mengenai kepemilikan tas berisi uang Rp500 juta yang disampaikan jaksa. Dia menegaskan, tas yang diberikan kepada anggota KPPU M Iqbal itu bukan miliknya.

"Kepada petugas KPK saya katakan, tas itu milik Pak Iqbal, bukan milik saya. Tapi, memang pada saat yang sama Pak Iqbal mengatakan, tas itu milik saya. Saya bingung. Sebab, tas saya ada di Gentar untuk dibawa ke business center. Perintah saya ke Gentar jelas sekali, dia harus ke business center, bukan ke lantai 17," kata Billy dalam persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (21/1). Hal tersebut sesuai pernyataan Gentar pada sidang keterangan saksi sebelumnya.

Kembali mengenai tas, Billy mengatakan, saat dia masuk ke kamar tempat pertemuan, Iqbal sudah berada di dalam. Saat itu, dirinya masuk tanpa membawa tas. Selanjutnya, ketika Iqbal meninggalkan ruangan, Billy melihat ada tas tertinggal. "Saya ambil tas itu dan saya bawakan sampai di lift. Saya serahkan tas itu ke Pak Iqbal sambil mengatakan, Pak ini tas Bapak," ujar Billy.

Kendati menolak dakwaan jaksa penuntut umum, Billy mengaku menyesal karena telah merepotkan beberapa pihak. "Saya menyesal dengan kejadian ini karena sudah merepotkan Pak Iqbal, keluarga saya, dan banyak pihak. Tapi, saya merasa tidak bersalah," tegasnya.

Sementara itu, mengenai kaitannya dengan Lippo Group, Billy menyatakan, Lippo Group bukan badan hukum. "Lippo Group cuma kumpulan eksekutif perusahaan yang ada di lingkungan Lippo. Saat kejadian, saya sudah tidak memiliki jabatan di Lippo. Posisi saya sebagai presdir di PT First Media berakhir pada Juni 2008," tegasnya.


Bukan Suap

Sidang perkara gratifikasi Rp 500 juta juga menghadirkan saksi ahli hukum pidana Dian Adriawan. Dia menjelaskan tentang ada-tidaknya unsur suap dalam kasus ini. "Kalau pemberi melakukannya begitu saja tanpa ada keinginan tertentu, itu tidak termasuk suap sebagaimana diatur pasal 13 dan 5 UU Korupsi," kata saksi Adriawan.

Terkait hal itu, Billy menyatakan, dia tidak pernah menjanjikan apa pun kepada Iqbal. "Saya hanya menyebut mohon diberikan kesempatan membalas budi baik beliau. Tapi, saya tidak pernah menyebut soal pemberian sesuatu dan uang. Pak Iqbal ketika bersaksi juga mengatakan, di pertemuan tidak pernah ada disebut uang," kata Billy. (c125)

Investor Daily - 22 Januari 2008, Halaman 8



Sidang Billy Sindoro di Tipikor: Tuntutan Jaksa

Pada hari Rabu, 28 Januari 2009, akan digelar sidang lanjutan kasus dugaan gratifikasi Billy Sindoro - Mohammad Iqbal. Menurut paparan dari majelis hakim Pengadilan Tipikor pada sidang sebelumnya (Rabu, 21 Januari 2009), sidang akan dimulai pada pukul 16.00 WIB dengan acara tunggal yaitu tuntutan jaksa kepada terdakwa Billy Sindoro.

Pada sidang sebelumnya, Billy dengan penuturan yang santun membantah semua dakwaan jaksa. Menurutnya, uang sebesar Rp 500 juta yang dibawa oleh asistennya adalah untuk membayar jasa pengacara Hotman Paris Hutapea untuk menuntut harian Business Today yang telah mencemarkan nama baiknya. Karena Hotman sedang menjalani masa penyembuhan dari sakit demam berdarah dan juga terlalu banyaknya perkara yang ia tangani, ia menolak tawaran dari Billy. Dalam kesaksian di persidangan, Hotman membenarkan penjelasan dari Billy.

Saat berada di Hotel Aryaduta Menteng, Jakarta Pusat, Billy meminta Gentar, asistennya, untuk membawa tas tersebut dan menunggunya di business center. Billy sendiri melakukan serangkaian pertemuan, salah satunya dengan Mohammad Iqbal.



Pidato Barack Obama saat pelantikan: "Amerika teman seluruh bangsa"




Teman-teman,

Hari ini, saya berdiri di sini, siap menghadapi tugas-tugas yang menghadang, bersyukur atas kepercayaan yang Anda berikan, menghargai pengorbanan para pendahulu kita. Saya berterima kasih kepada Presiden Bush karena sudah menuntaskan pengabdiannya pada negara, juga atas kemurahan dan kerja samanya selama masa transisi.

Sekarang, genap sudah empat puluh empat warga Amerika yang mengikrarkan sumpah kepresidenan. Janji sudah diucapkan di tengah meningkatnya kemakmuran dan terperliharanya perdamaian. Meskipun, sering kali pengambilan sumpah terjadi saat awan berarak-arak dan badai mengancam. Sampai saat ini, Amerika masih mampu bertahan bukan semata-mata karena kemampuan atau visi mereka yang menduduki jabatan penting, tapi lebih karena kita sebagai rakyat tetap setia pada ideologi para pendiri negara dan memegang teguh dokumen-dokumen fundamental.

Fakta bahwa kita berada di tengah krisis, kini bisa dipahami dengan baik. Bangsa ini sedang menghadapi perang melawan lingkaran kejahatan dan kebencian yang sulit diuraikan. Perekonomian kita benar-benar lumpuh, dampak keserakahan dan tidak bertanggung jawabnya sekelompok kecil orang. Tapi, juga karena kegagalan kita memberikan pilihan-pilihan dan mempersiapkan bangsa ini menyambut era baru. Rumah disita, pekerjaan lepas, bisnis kacau. Jaminan kesehatan pun menjadi sangat mahal; pendidikan tidak terjangkau seluruh kalangan; dan tiap hari semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa gaya konsumsi energi kita kian mempertebal rasa permusuhan dan mengancam keselamatan bumi.

Data dan statistik yang muncul mengindikasikan bahwa kita sedang menghadapi krisis. Satu yang tidak kalah penting tapi sering diabaikan adalah semakin berkurangnya rasa percaya diri di seluruh pelosok negeri - sebuah komplain yang mengandung kekhawatiran bahwa tenggelamnya Amerika tidak terelakkan. Dan, generasi berikutnya juga harus memangkas ekspektasi mereka.

Hari ini, saya tegaskan kepada Anda sekalian bahwa tantangan-tantangan yang kita hadapi itu nyata adanya. Semua itu serius dan majemuk. Semua itu tidak akan bisa diselesaikan dengan mudah dan dalam waktu yang singkat. Tapi, ketahuilah ini Amerika - seluruh tantangan itu akan mampu kita hadapi bersama.

Pada hari ini, kita berkumpul karena kita lebih memilih harapan ketimbang ketakutan dan persamaan kepentingan daripada konflik dan perselisihan.

Pada hari ini, kita datang untuk memproklamasikan berakhirnya keluhan-keluhan yang picik dan janji-janji palsu. Berakhirnya saling tuding dan penerapan dogma-dogma yang tidak perlu, yang sudah terlalu lama mewarnai panggung politik kita.

Negeri ini masih tetap dianggap muda, tapi meminjam istilah Alkitab, sudah tiba masanya untuk menyudahi sifat kekanak-kanakan. Waktunya sudah tiba untuk menyalakan kembali semangat juang kita; untuk memilih sejarah yang lebih baik; untuk tetap memelihara anugerah istimewa, ide-ide yang mulia, yang diturunkan dari generasi ke generasi. Yakni, bahwa Tuhan memandang semua orang sama. Semuanya memiliki hak yang sama untuk menikmati kebebasan dan berhak mengejar kebahagiaan masing-masing.

Menegaskan kembali kebesaran bangsa ini, kita harus benar-benar memahami bahwa keagungan bukanlah sesuatu yang diberikan begitu saja. Itu harus diupayakan. Perjalanan kita bukanlah jalan pintas dan sama sekali tidak mudah. Bukan perjalanan mereka yang suka santai - yang lebih memilih bersenang-senang daripada bekerja atau hanya melulu mengejar kemewahan dan ketenaran. Sebaliknya, mereka yang berani menghadapi risiko, para pelaku, para pembuat keputusan - sebagian masih dikenang sampai sekarang, tapi sebagian besar adalah perempuan dan laki-laki pekerja keras biasa, yang telah menempuh perjalanan jauh dan merintis jalan menuju kemakmuran dan kebebasan.

Demi kita, mereka rela mengemas harta yang tidak seberapa dan bepergian menyeberang samudera dalam mencari kehidupan baru.

Demi kita, mereka rela bekerja keras dan berkeringat dan menetap di Barat; bertahan dalam cambukan dan membajak tanah yang benar-benar keras.

Demi kita, mereka berjuang dan meregang nyawa, di tempat-tempat seperti Concord dan Gettysburg; Normandy dan Khe Sanh.

Perempuan serta laki-laki pejuang itu berusaha keras dan rela berkoban dan tidak berhenti berupaya sampai tangan mereka kasar. Semuanya hanya demi kehidupan yang lebih baik. Mereka memandang Amerika lebih dari sekedar sejumlah individu yang ambisius; lebih dari sekedar perbedaan kelahiran, kekayaan atau faksi.

Itulah perjalanan yang masih harus kita teruskan hari ini. Kita masih tetap bangsa yang paling makmur dan paling berkuasa di bumi. Para pekerja Amerika sama sekali tidak mengendurkan produktivitas mereka saat krisis terjadi. Kita juga masih tetap terus berinovasi, stok barang dan jasa juga masih tetap sama dengan pekan lalu atau bulan lalu atau tahun lalu. Kapasitas dan kemampuan kita tidak tergerus. Tapi, masa berbangga diri karena mampu melindungi sejumlah kepentingan dan mengesampingkan keputusan yang tidak menyenangkan - jelas sudah berlalu. Mulai hari ini, kita harus kembali berdiri tegak, menyingsingkan lengan baju dan mulai kembali bekerja untuk membangkitkan Amerika.

Kemana pun mata memandang, selalu ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Perekonomian menyerukan kepada kita untuk beraksi, lebih berani dan tangkas, dan kita akan segera melakukannya. Tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru, tapi juga meletakkan landasan-landasan yang baru untuk tumbuh. Kita akan membangun jalan-jalan dan jembatan, sambungan listrik, dan jaringan digital yang akan mendukung sektor perdagangan dan menyatukan kita bersama. Kita juga akan mengembalikan sains pada tempat semestinya dan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan menjadikannya lebih murah. Kita akan memanfaatkan tenaga matahari dan angin dan juga tanah dengan maksimal, untuk menggerakkan kendaraan-kendaraan kita dan pabrik yang ada. Dan, kita juga akan meremajakan sekolah dan perguruan dan universitas yang ada supaya bisa memenuhi tuntutan perkembangan zaman. Semua itu bisa kita lakukan. Semua itu akan segera kita lakukan.

Kini, ada beberapa yang mempertanyakan seberapa besar ambisi kita - ada yang menyatakan bahwa sistem kita tidak akan bisa menoleransi terlalu banyak agenda besar. Kenangan mereka sungguh pendek. Mereka tidak bisa lagi mengingat apa saja yang sudah berhasil dilewati bangsa ini; apa yang bisa dicapai perempuan dan laki-laki bebas saat imajinasi dipersatukan dengan tujuan-tujuan yang lazim dan keberanian.

Yang tidak bisa dipahami mereka yang sinis adalah bahwa tanah sudah terbelah diantara mereka - dan bahwa argumen politik yang selama ini diperdebatkan sudah tidak ada lagi. Pertanyaan yang kita lontarkan hari ini adalah apakah pemerintah kita terlalu besar atau terlalu kecil. Apakah program-program yang diterapkan bisa berjalan dengan baik - apakah itu bisa membantu keluarga-keluarga Amerika memperoleh pekerjaan dengan penghasilan layak, bisa mendapatkan layanan kesehatan yang terjangkau dan uang pensiun yang cukup. Jika jawabannya ya, maka kita harus terus maju. Tapi, jika jawabannya tidak, maka program-program itu akan segera dihentikan. Rekan-rekan kita yang menyimpan dolar harus bisa bertanggung jawab atas simpanannya. Mereka harus bisa membelanjakannya dengan bijak, mereformasi kebiasaan buruk, dan menjalankan bisnis dengan transparan - sebab hanya dengan cara demikian kepercayaan yang tulus antara rakyat dan pemerintah terjalin.

Pertanyaan yang ada di hadapan kita bukan tentang dorongan pasar yang mengacu pada kebaikan atau keburukan. Kemampuan pasar untuk memupuk kekayaan dan memperluas kebebasan sudah tidak cocok lagi. Tapi, krisis ini telah mengingatkan kita kembali bahwa tanpa pengawasan yang ketat, pasar bisa memutarbalikkan kendali kita - dan sebuah negara tidak akan bisa makmur dalam jangka waktu lama jika hanya melulu membicarakan tentang kemakmuran. Keberhasilan ekonomi kita selalu bergantung bukan hanya pada ukuran gross domestic product kita, tapi juga pencapaian kemakmuran; kemampuan memperluas kesempatan bagi siapa pun juga - bukan karena amal, tapi karena itu adalah satu-satunya jalan yang paling memungkinkan dalam konteks barang.

Terkait pertahanan, kita menolak kepalsuan dalam mewujudkan keselamatan dan tujuan hidup. Para Bapak Bangsa....bapak-bapak bangsa kita menyusunnya dengan ketakutan yang sangat yang bahkan tidak bisa kita bayangkan, sebuah piagam yang mengatur tentang hukum dan hak-hak kemanusiaan. Sebuah piagam yang masih terus dijadikan pedoman dari generasi ke generasi. Tujuan-tujuan yang tercantum di sana masih tetap menjadi cahaya dunia dan kita tidak akan pernah menyerah. Dan, bagi seluruh masyarakat dan pemerintahan yang menyaksikan peristiwa hari ini, mulai dari ibu kota yang megah sampai ke pelosok dusun tempat ayah saya dilahirkan, tahu bahwa Amerika adalah teman bagi seluruh bangsa, semua perempuan dan laki-laki dan anak-anak yang mengharapkan masa depan penuh kebaikan. Dan, bahwa sekali lagi, kami siap menjadi pemimpin.

Mengenang bahwa generasi-generasi sebelum kita harus berkutat dengan fasisme dan komunisme tidak hanya dengan rudal dan tank, tapi kesetiakawanan dan kepercayaan. Mereka paham, dengan mengandalkan tenaga sendiri, kita tidak bisa terlindungi. Tapi, mereka juga tidak mengajarkan kita untuk bertindak semaunya. Setidaknya, mereka paham bahwa kekuatan kita tumbuh dari semangat kehati-hatian; keamanan tercipta dari keadilan, keteladanan dan juga kualitas mengendalikan sesuatu.

Kita semua adalah pewaris. Sesuai prinsip-prinsip yang ada, kita bisa menghadapi seluruh ancaman tersebut. Tentu saja dengan upaya yang lebih serius dan juga kerjasama lebih luas dengan beberapa negara. Kita akan berusaha keras mengembalikan Iraq ke pangkuan rakyatnya dan mewujudkan perdamaian di Afghanistan. Bersama dengan kawan lama dan mungkin juga musuh bebuyutan, kita akan bekerja tanpa lelah melenyapkan ancaman nuklir dan membahas planet yang makin hangat. Kami juga tidak akan memberikan ampun kepada musuh atau menyerah pada musuh. Mereka yang berusaha keras mencapai tujuannya dengan menyebarkan teror dan juga ancaman, kami akan tegaskan kepada kalian bahwa saat ini semangat kami sudah lebih kuat dan tidak mudah dipatahkan. Kalian tidak akan bisa lagi mempermainkan kami, dan kami akan segera mengalahkan kalian. (Disarikan dari Associated Press/hep/ttg)


http://www.jawapos.com/



More Recent Articles



Click here to safely unsubscribe now from "mediacare" or change subscription settings

 
Unsubscribe from all current and future newsletters powered by FeedBlitz
Your requested content delivery powered by FeedBlitz, LLC, 9 Thoreau Way, Sudbury, MA 01776, USA. +1.978.776.9498

 

Rabu, 21 Januari 2009

mediacare - Mediacare

 

Your email updates, powered by FeedBlitz

 
Here are the latest updates for 26maret902@gmail.com

"mediacare" - 1 new article

  1. Mediacare
  2. More Recent Articles
  3. Search mediacare

Mediacare




Sekadar imbauan:

Bacalah, dengarlah, tontonlah. Tapi gunakan nalar dan akal sehat Anda: Jangan percaya 100% pada media massa. Simak baik-baik, jangan telan mentah-mentah apa yang tersaji. Kupaslah, kunyahlah, saringlah, dan cermatilah dengan bijak apa yang mereka tuliskan, uarkan, siarkan, dan tayangkan.



More Recent Articles



Click here to safely unsubscribe now from "mediacare" or change subscription settings

 
Unsubscribe from all current and future newsletters powered by FeedBlitz
Your requested content delivery powered by FeedBlitz, LLC, 9 Thoreau Way, Sudbury, MA 01776, USA. +1.978.776.9498

 

1/21 detiknews - detiknews

Please add updates@feedmyinbox.com to your address book to make sure you receive these messages in the future.
detiknews - detiknews - Detik.com sindikasi Feed My Inbox

Sopir Taksi Antar Ryan Bawa Koper ke Lahan Kosong di Kebagusan
January 21, 2009 at 3:31 am

Sidang pengadilan dengan terdakwa Ryan atas kasus mutilasi terhadap Heri Santoso berlanjut. Dalam sidang terungkap, Ryan yang membawa koper meminta diantarkan sopir taksi ke lahan kosong di kawasan Kebagusan, Jakarta Selatan.

Polri Akan Introspeksi dan Pertanyakan Metode Survei
January 21, 2009 at 3:28 am

Lembaga kepolisian disebut sebagai lembaga paling sering menerima suap berdasar survei TII. Polri mengaku akan melakukan introspeksi diri.

700 Ulama Bahas Rokok, Golput dan Yoga di Sumbar
January 21, 2009 at 3:19 am

MUI akan menyelenggarakan Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia III pada tanggal 23-26 Januari 2009. Ijtima para ulama ini akan membahas mulai persoalan kebangsaan, golput, senam pernafasan yoga sampai berbagai perundang-undangan.

Ada yang Hilang dari Pidato Pelantikan Obama!
January 21, 2009 at 3:14 am

Pidato pelantikan Presiden AS Barack Obama menjadi bahan pembicaraan banyak orang. Namun ada yang hilang dari pidato Obama yang selama kampanye kepresidenan dipenuhi retorika berapi-api.

PN Surakarta Bebaskan 6 Eks Anggota DPRD Terdakwa Korupsi
January 21, 2009 at 3:05 am

Pengadilan Negeri (PN) Surakarta menghadiahkan vonis bebas bagi enam anggota DPRD Kota Surakarta periode 1999 - 2004 yang menjadi terdakwa kasus korupsi. Keenamnya dinilai tidak melakukan tindak pidana apapun.

Polisi Paling Sering Disuap, Pengadilan Paling Serakah
January 21, 2009 at 3:02 am

Polri ditasbihkan menjadi institusi yang paling sering terjadi parktek suap-menyuap. Sedangkan lembaga peradilan di Indonesia menjadi lembaga yang paling banyak menerima uang suap.

Kedubes Mesir Dilempar Molotov, Satpam dan Polisi Diperiksa
January 21, 2009 at 3:00 am

Polisi meminta keterangan tiga orang saksi dalam kasus pelemparan bom molotov di kantor Kedubes Mesir. Mereka adalah dua orang petugas polisi yang berjaga di sekitar lokasi kejadian serta seorang anggota satpam.

Sekjen PBB Syok Melihat Kerusakan di Gaza
January 20, 2009 at 6:11 pm

serangan Israel telah menewaskan 1300 jiwa dan melukai ribuan lainnya. Ribuan rumah dan bangunan pun rusak porak poranda. Sekjen Ban Ki-moon terkejut dan sedih.

Pelaku Pelemparan Molotov di Kedubes Mesir Tiga Orang
January 20, 2009 at 3:15 pm

Polres Jakarta Pusat masih terus menyelidiki motif pelemparan tiga buah bom molotov di Kedubes Mesir. Namun seorang saksi mata mengatakan pelaku pelemparan bom molotov itu tiga orang.

Penumpang Mobil Elf Terjatuh, 1 Tewas 2 Luka-luka
January 20, 2009 at 2:40 pm

3 Orang penumpang mobil jenis Elf terjatuh saat kendaraan ini melaju kencang di ruas jalan tol Cakung Cilincing KM 47 arah Bekasi. Akibat kecelakaan ini 1 orang tewas dan 2 lainnya luka-luka

Lahan 20 BUMN Dijajaki Untuk Dibangun Rusunami
January 20, 2009 at 2:05 pm

Lahan milik 20 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dijajaki untuk dibangun lahan rumah susun sederhana hak milik (rusunami). Dari 20 BUMN, sudah ada 4 BUMN yang bersedia dipakai lahannya.

Tidak Singgung Konflik Gaza, Tapi Ingin Rangkul Islam
January 20, 2009 at 1:38 pm

Barack Hussein Obama telah resmi menjadi Presiden AS. Pria keturunan seorang muslim Kenya tersebut membangkitkan harapan banyak pihak, tak hanya di AS tapi di seluruh dunia.

SBY Ucapkan Selamat Untuk Obama
January 20, 2009 at 1:24 pm

Barack Obama telah resmi menjadi presiden ke-44 Amerika Serikat. Presiden SBY melalui Jubir Kepresidenan Dino Pati Djalal pun mengucapkan selamat atas dilantiknya Obama.

Bye... Bye...Bush
January 20, 2009 at 1:11 pm

Mantan Presiden AS George W Bush akhirnya harus mengucapkan selamat tinggal pada tempat yang sudah 8 tahun menjadi kantornya di Gedung Putih.

Obama: Mari Bangun Kembali AS!
January 20, 2009 at 12:54 pm

Seusai disumpah menjadi presiden ke-44 AS, Barack Obama berpidato di depan jutaan masyarakat yang datang menyemut di National Mall, Washington DC.

Sempat Gugup Saat Disumpah, Barack Hussein Obama Resmi Presiden AS
January 20, 2009 at 12:21 pm

Rakyat Amerika Serikat (AS) akhirnya resmi memiliki presiden ke-44. Pria tersebut adalah Barack Hussein Obama. Tapi Obama sempat gugup saat mengucap sumpahnya.

Pecahkan Rekor, 2 Juta Orang Hadiri Inaugurasi Obama
January 20, 2009 at 12:06 pm

Banyak sejarah dibuat dari acara inaugurasi Barack Obama. Salah satunya adalah jumlah orang yang datang langsung ke lokasi pelantikan di Capitol Hill, Washington.

Obama Tiba di Panggung Pelantikan
January 20, 2009 at 12:05 pm

Presiden AS terpilih Barack Obama tiba di lokasi pelantikan di Capitol Hill, Washington, AS. Sekitar 4 juta pendukungnya pun mengelu-elukan presiden kulit hitam pertama ini.

Upacara Inaugurasi Dimulai, Mantan Presiden AS Tiba di Lokasi
January 20, 2009 at 11:42 am

Acara inaugurasi presiden AS terpilih Barack Obama sudah dimulai. Para mantan Presiden AS juga sudah mulai tiba di lokasi.

Obama Nikmati Kopi Perpisahan Bush di Gedung Putih
January 20, 2009 at 11:09 am

Ritual demi ritual dijalani Barack Obama sebelum resmi menjadi presiden Amerika Serikat. Dua jam sebelum pelantikannya, Obama tiba di Gedung Putih untuk menikmati kopi perpisahan dengan George W Bush.

Anggota DPR Utang 38 RUU
January 20, 2009 at 10:52 am

Masa tugas anggota DPR akan berakhir pada 31 September 2009. Namun, para legislator tersebut masih memiliki hutang merampungkan 38 Rancangan Undang-undang (RUU).

Polisi Enggan Tes DNA
January 20, 2009 at 6:57 am

Polisi enggan melakukan uji DNA terhadap jasad wanita yang ditemukan dalam koper. Alasannya berdasar uji sidik jari, identitas yang sebenarnya dari korban sudah berhasil diketahui.

Rizal Ramli Diperiksa 8 Jam
January 20, 2009 at 6:38 am

Ketua Komite Bangkit Indonesia Rizal Ramli diperiksa 8 jam di Bareskrim Mabes Polri. Rizal dicecar 28 pertanyaan oleh penyidik.

Golkar Tak Rela Sukses Penurunan Harga BBM Diklaim PD
January 20, 2009 at 6:26 am

Saling klaim penurunan harga BBM masih terus berlanjut. PD menggangap keberhasian itu sebagai prestasi SBY, sedangkan Golkar menggangap hal itu tak lepas dari peran Golkar di parlemen.

MA Baru Laporkan Rekening Setelah Ada Temuan Depkeu
January 20, 2009 at 5:59 am

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta keterangan sekretaris MA Rum Nessa dan Kepala Biro Keuangan MA Dermawan S Jamian. Keduanya diperiksa terkait adanya temuan 102 rekening liar di lembaga hukum tertinggi tersebut.

Priyo: Kalau Ingin Diusung Golkar, Sultan Harus Sabar
January 20, 2009 at 5:58 am

Sultan Hamengku Buwono X diminta bersabar jika ingin diusung Partai Golkar. Partai yang dipimpin Jusuf Kalla ini baru akan membuat keputusan tentang capres dan cawapres usai Pemilu Legislatif.

Depkum HAM Gadungan Tipu Pengacara Bali Jutaan Rupiah
January 20, 2009 at 5:50 am

Sejumlah pengacara dan akademisi di Bali ketiban sial. Mereka tertipu jutaan rupiah oleh pihak tidak bertanggungjawab yang mengatasnamakan Departemen Hukum dan HAM (Depkum HAM).

Pelaku Pembunuhan Debi Diduga WNA Kulit Hitam
January 20, 2009 at 5:29 am

Identitas pelaku pembunuhan Debi, perempuan yang ditemukan tewas dalam kopor di tol Wiyoto Wiyono, Jakarta Utara, sudah dikantongi kepolisian. Debi diduga dibunuh oleh WNA berkulit hitam.
 

This email was sent to 26maret902@gmail.com .
Don't want to receive this feed any longer? Unsubscribe here.